8/10/2017

8 bulan sudah


Desember 2016 hari bahagia datang...perasaan takut, penasaran, antusias, sedih yang mengharu biru selama 9 bulan akhirnya terjawab sudah. Anak kedua kami terlahir. Jadi lengkaplah sudah sepasang bayi perempuan dan laki-laki dengan jarak kelahiran 11 bulan. Walaupun si kakak mendahului kami, namun saya merasa dia selalu ada di sisi saya dan akan selamanya menjadi bayi yang cantik yang selalu menjaga adik-adiknya😘. Sekarang Faiz ( nama yang kami beri) sudah menginjak 8 bulan, tinggal 4 bulan lagi 1tahun. Semakin banyak kebisaannya semakin bahagi rasanya dan ada sedihnya juga. Bahagia karna perkembangannya yang sudah bisa duduk dan mulai merangkak ke depan dikit dikit ( kalo merangkak mundur udah ahlinya), tapi sedih karna menandakan kita harus siap siap dicuekinya,kalo dah bisa berteman mana mau dibuntuti mamanya terus. Kalo bagi ayahnya mungkin ngga kerasa udah besar aja tapi kalo saya kerasa banget karna selalu bersama Faiz tiap saat tiap waktu...memantau setiap detail perkembangannya. Gendong sana gendong sini. Mitos dan kepercayaan, itulah hal yang selalu menggagu saya dan bertentangan dengan pola pikir saya. Sedih sakit sampai tercabik-cabik rasanya hati ini kalau bergelut melawan hal yang seperti itu namun saya harus kuat dan bertahan dengan apa yang saya perjuangkan. Saya membesarkan dan mendidik anak saya dengan cara saya sendiri, tidak mengekang tapi membiarkan bergerak bebas yang penting selalu diawasi. Ditegur yang lebih tua itu pastilah, dianggap anak kemaren sorelah...tak apa. Alhamdulillah saya dan suami saling mendukung walaupun pastilah ngga semulus yang dibayangkan. Harapannya banyak sekali...yang pasti cepat cepat punya rumah sendiri, walaupun cuma ngontrak 😁😀 dan keluar surat mutasi babah, biar ngga terombang ambing ketidakjelasan. Faiz anak mama babah yang pintar, sholeh, bijak, dan semua-semuanya. Sehat terus ya Nak, buat babah juga sehat terus 👨‍👩‍👧‍👦